Northwestern Memorial Hospital

Di kala bagian administrasi rumah sakit mendorong karyawan, pasien, dan pengunjung untuk melakukan bagian mereka dalam pencegahan penyebaran virus, Director of Facilities Engineering dari Northwestern Memorial Hospital, David Stout, juga melakukan aktifitas kampanyenya sendiri – yaitu program perbaikan rumah sakit secara besar-besaran yang mencakup kepada peralatan dan upgrade produk pada ruangan toilet rumah sakit. „Fokus utama telah mengurangi kebutuhan perawatan bersamaan dengan meningkatkan sanitasi di toilet staff dan toilet umum,“ kata Stout. „Seiring dengan toilet yang sudah direnovasi, kami memasang peralatan dan material yang lebih mudah dirawat, mempunyai usia pakai yang lebih panjang dan menjaga toilet tetap bersih,“ katanya.

Sebelum menjalankan proyek perbaikan ini, Stout dan timnya setiap hari dihadapkan dengan permasalahan saluran air di toilet dan masalah perawatan yang berkaitan dengan tisu. „tisu yang dibuang ke dalam toilet, menyebabkan penyumbatan.“ kata Stout. „Memanggil tukang pipa dan dengan perbaikan toilet secara terus menerus telah menghabiskan banyak waktu dan biaya yang mahal. Pada saat itulah kami mulai mencari pengering tangan dengan penghangat.“ Terlebih lagi, Stout mengatakan bahwa tisu yang bekas dan basah selalu menumpuk di tempat sampah toilet. Apabila tidak dibersihkan, tisu yang kotor tersebut merupakan tempat berkembang biaknya bakteri. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh European Cleaning Review menegaskan bahwa, „Sampai sampah tisu ini dibersihkan, sampah ini dapat menjadi sumber infeksi bakteriologis yang bertahan lama“ (September 1994).

SANGGAHAN MITOS HIGIENITAS

Karena membersihkan tangan dengan benar adalah salah satu langkah paling penting yang dapat dilakukan oleh staf rumah sakit untuk mencegah infeksi pada pasien, tim teknik rumah sakit mencari sejumlah pilihan pengering tangan listrik dan melakukan konsultasi dengan NMH Infection Control Board untuk pengering tangan model seperti apa yang paling higienis. Karena popularitas pengering tangan yang berkecepatan tinggi dan hemat energi telah berkembang selama delapan tahun terakhir, demikian pula taktik menakut-nakuti yang lumrah digunakan oleh para pesaing di industri ini. „Ada banyak kebingungan dan kesalahan penyampaian informasi tentang pengunaan pengering tangan pada fasilitas perawatan kesehatan,“ kata William Gagnon, Vice President of Marketing and Key Account dari Excel Dryer, Inc. „Selama 40 tahun terakhir, banyak peneliti ilmiah sudah men-validasi higienitas dari udara panas yang digunakan sebagai media pengeringan. Studi pihak ketiga yang independen ini dilakukan dengan metodologi yang cermat di lembaga akademik atau institusi medis.

Pada tahun 2000, Dr. Franklin R. Cockerill III dan rekan-rekannya di Mayo Clinic Rochester, Minnesota melakukan percobaan acak untuk menentukan efek dari empat metode pengeringan tangan untuk menghilangkan bakteri dari tangan yang telah dicuci. Dalam penelitian yang dilakukan selama 1 tahun pada 100 orang yang secara sukarela membuat tangan mereka terkontaminasi dengan bakteri, para peneliti menemukan bahwa mencuci tangan dapat menghilangkan jumlah kuman yang sama terlepas dari apapun metode pengeringan tangannya.
Hasil dari penelitian ini dilaporkan dalam Mayo Clinic Proceedings (75:705-708). Dalam surat dari peneliti P.D. Meers dan K.Y. Leong kepda Journal of Hospital Infection menyatakan „tidak ada alasan bakteriologis untuk pengecualian pengering tangan pada area klinis.“

Pada saat pengering tangan berkecepatan tinggi dianggap sebagai pilihan yang paling higienis pada fasilitas umum di seluruh dunia, Pengelola fasilitas harus meneliti pilihan-pilihan mereka dengan cermat karena semua pengering tangan tidak dibuat sama. Desain dari masing-masing pabrikan bervariasi antara model yang tradisional – tangan ditaruh di bawah lubang udara atau model palung di mana tangan pengguna ditempatkan ke dalam area yang tertutup.